Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah lembaga keuangan bank yang menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito berjangka, tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dan menyalurkan dana sebagai usaha BPR. Usaha BPR meliputi usaha untuk menghimpun dan menyalurkan dana dengan tujuan mendapatkan keuntungan.
Daftar Isi
BPR adalah Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah, yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Kegiatan BPR jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan kegiatan bank umum karena BPR dilarang menerima simpanan giro, kegiatan valas, dan perasuransian.
Jakarta (ANTARA) – Tedy Alamsyah terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) periode 2022 – 2026 dalam Musyawarah Nasional (Munas) XI Perbarindo di Yogyakarta, 19 – 21 Oktober 2022.
Selain pinjaman bagi perorangan, BPR juga menawarkan produk pinjaman bagi perusahaan atau badan usaha. Terdapat perbedaan syarat dan prosedur dimana prosedurnya akan lebih panjang dan rumit.
Perbedaannya, yakni bank umum diberikan kewenangan untuk memberikan jasa lalu lintas pembayaran, sedangkan BPR tidak memiliki kewenangan tersebut. “BPR tidak terlibat dalam beberapa jenis pelayanan kegiatan usaha valuta asing dan giro. Peraturan ini juga dilakukan kepada BPRS yang diatur dalam UU Perbankan Syariah.
Tidak Memiliki ATM, Kartu Kredit, dan e-Banking
Salah satu kekurangan BPR dibandingkan bank umum adalah keterbatasan fasilitas keuangan yang tersedia.
Ciri-ciri Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dilihat dari kegiatan yang dilakukan, antara lain yaitu Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan yang berupa deposito, tabungan dan bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu. Memberikan kredit atau pinjaman kepada masyarakat.
Berdasarkan Undang-undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan, maka pengaturan dan pengawasan terhadap BPR dilaksanakan oleh OJK.
tujuan bpr antara lain mengumpulkan dana dari masyarakat menjadi simpanan berjangka atau tabungan, menyediakan pinjaman untuk masyarakat, memberikan pembiayaan dengan prinsip bagi hasil berdasarkan ketentuan yang telah ditetapkan oleh peraturan pemerintah.
Mengapa BPR memberikan bunga relatif lebih tinggi dari bank umum lainnya? Karena BPR menyalurkan mayoritas kreditnya ke sektor UKM dengan bunga kredit yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan bank umum. Sehingga otomatis dana simpanan di BPR akan mendapatkan bunga yang lebih tinggi pula.
Bank umum dianggap paling menguntungkan dibanding dengan BPR, Kids. Alasannya adalah bank umum memberikan lebih banyak jasa perbankan dibanding BPR, ya.
Dalam hal penghimpunan dana, BPR tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran, sehingga BPR tidak menawarkan simpanan giro tetapi BPR hanya menghimpun dana masyarakat dengan menawarkan tabungan dan deposito.
Apabila BPR Syariah melakukan penyertaan modal kepada bank lainnya, maka akan mengakibatkan bank tidak dapat memanfaatkan permodalan untuk memberikan pembiayaan kepada masyarakat yang merupakan sumber pendapatan bank melalui bunga.
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran karena cakupan kegiatan BPR lebih sempit dibandingkan dengan bank umum.
Berdasarkan data Distribusi Simpanan BPR Semester II/2022 yang dirilis Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), jumlah BPR peserta penjaminan pada Desember 2022 sebanyak 1.608 bank, terdiri dari 1.441 BPR konvensional dan 167 BPR syariah.