Shopee adalah platform belanja online terdepan di Asia Tenggara dan Taiwan. Diluncurkan tahun 2015, Shopee merupakan sebuah platform yang disesuaikan untuk tiap wilayah dan menyediakan pengalaman berbelanja online yang mudah, aman, dan cepat bagi pelanggan melalui dukungan pembayaran dan logistik yang kuat.
Daftar Isi
PT Shopee International Indonesia merupakan anak perusahaan dari SEA Group yang dulu dikenal dengan nama Garena. Didirikan pada tahun 2015, SEA Group berkantor pusat di Singapura.
Shopee tersedia untuk Pengguna di berbagai negara di Asia Tenggara (Indonesia, Filipina, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Vietnam), India, Taiwan, Eropa (Polandia, Spanyol), dan Amerika Latin (Brasil, Meksiko, Kolombia, Chili, Argentina).
Shopee tersedia untuk Pengguna di berbagai negara di Asia Tenggara (Indonesia, Filipina, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Vietnam), India, Taiwan, Eropa (Polandia, Spanyol), dan Amerika Latin (Brasil, Meksiko, Kolombia, Chili, Argentina).
Dalam proses akuisisi ini BNI menggandeng induk usaha Shopee, Sea Ltd, dengan bank pelat merah tersebut sebagai pemegang saham utama.
Sementara itu, jika membaca data berdasarkan kelompok usia, mayoritas responden pengguna Shopee berusia antara 15 hingga 19 tahun.
Sementara itu, jika membaca data berdasarkan kelompok usia, mayoritas responden pengguna Shopee berusia antara 15 hingga 19 tahun.
Visi dari Shopee yaitu : “Menjadi mobile marketplace nomor 1 di Indonesia”. Kemudian untuk mewujudkan visi tersebut, Shopee menetapkan misi sebagai tahapan yang dilakukan untuk mencapai visi perusahaan. Misi Shopee yaitu sebagai berikut : “Mengembangkan jiwa kewirausahaan bagi para penjual di Indonesia”.
Penyebab Shopee luar negeri ditutup atau tidak adanya barang luar negeri yang dijual di Shopee adalah karena pihak Shopee yang menutup akses masuk 13 jenis barang dari luar negeri. Hal ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan antara Kementerian Koperasi dan UKM RI dengan Shopee.
Hal ini dilakukan sesuai dengan kebijakan Direktorat Jenderal Pajak (199/PMK.010/2019), yaitu seluruh produk dengan harga diatas USD3 yang dikirimkan dari Kawasan Perdagangan Bebas (Kab. Bintan, Kota Batam, Kota Sabang, dan Kab. Aceh Besar) dan Luar Negeri akan dikenakan Bea Masuk, PPN, dan PPh.
Jadi jika ada yang bertanya apakah Shopee bisa digunakan di negara Jepang, jawabannya belum bisa, ya. Karena memang belum melakukan ekspansi ke sana. Sementara, kamu tidak dapat melihat produk luar negeri di Shopee, itu karena memang Shopee tidak menyediakan layanan ekspor atau impor barang ke manapun.
Shopee memperkirakan bisa meraup pendapatan US$ 8,9 miliar – US$ 9,1 miliar (Rp 128,3 triliun – Rp 131,1 triliun) tahun ini. Pada 2021, e-commerce ini meraih US$ 5,1 miliar. “Peningkatannya 75,7% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan 2021,” kata perusahaan dalam keterangan resmi, pekan lalu (1/3).
Shopee merupakan salah satu marketplace dengan jenis bisnis e-commerce C2C. Shopee menerapkan sistem bisnis sebagai pihak ke tiga yang memfasilitasi antara penjual dan pembeli demi kelancaran serta keamanan transaksi.
Tencent merupakan salah satu investor induk Shopee, Sea Group. Raksasa teknologi ini menjual 14,5 juta saham di Sea Group seharga US$ 208 per lembar. Maka totalnya US$ 3 miliar.
Ya, shopee menyediakan fitur paylater yang sudah terdaftar OJK.