BPR Universal didirikan di Cibinong, 2 Juni 2003 oleh Kaman Siboro., dan Stephen Satyahadi. BPR Universal dipimpin oleh seorang direktur utama yang dijabat oleh Bachtiar Soeria Atmadja sejak 27 September 2021 mengantikan Reyhan Satyahadi yang akan menjabat sebagai komisaris.
Daftar Isi
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) berbeda dengan Bank Umum dalam hal sebagai berikut : BPR tidak diperkenankan melakukan kegiatan dalam valuta asing (hanya mata uang rupiah). BPR tidak diperkenankan melayani jasa cek/giro (giralisasi). BPR hanya boleh beroperasi di dalam 1 (satu) propinsi.
Universal banking dapat didefinisikan sebagai sebuah sistem perbankan yang menyediakan berbagai macam jasa keuangan. Universal banking merupakan kombinasi dari perbankan komersial, perbankan investasi, perbankan pembangunan, asuransi, dan banyak aktivitas keuangan lainnya.
Berdasarkan Statistik Perbankan Indonesia (SPI) Otoritas Jasa Keuangan (OJK), rata-rata bunga deposito BPR per Maret 2021 ada di level 6.83%. Itu turun dari akhir Desember tahun lalu yang masih bertengger di level 7,16%.
Berdasarkan kepemilikannya, maka BPR terbagi menjadi dua. Yaitu BPR yang dimiliki oleh Pemerintah (umumnya Pemerintah Daerah Tingkat II) dan BPR yang dimiliki oleh swasta. Berdasarkan pengelolaannya, maka BPR terbagi menjadi dua, yaitu BPR konvensional (BPR) dan BPR Syariah (BPRS).
Namun demikian BPR juga memiliki kekurangan. Rentan kecurangan petugas jemput bola. Bank nakal sehingga tabungan tidak dijamin LPS. Bank kadang bersifat lokal atau jaringannya sedikit.
Sepanjang 2014-2019 sudah ada 78 bank yang melakukan merger menjadi hanya 24 bank. Dari total 1.593 BPR yang ada saat ini, sebanyak 722 bank di antaranya belum memenuhi ketentuan modal inti minimum, yakni Rp 6 miliar.
Jakarta – Bank Perkreditan Rakyat (BPR) mulai meluaskan ekspansinya dengan membuka layanan kartu debet dan ATM. Bank Indonesia (BI) mencatat sebanyak 5 BPR besar telah lapor untuk membuka layanan ATM–nya.
Bahkan, menabung di Bank Perkreditan Rakyat bisa memberikan banyak kelebihan, seperti: BPR melayani tabungan secara berkelompok untuk pembiayaan yang lebih mudah. Saldo minimum untuk membuka tabungan di Bank Perkreditan Rakyat jauh lebih rendah dibandingkan bank konvensional pada umumnya.
Mengapa BPR memberikan bunga relatif lebih tinggi dari bank umum lainnya? Karena BPR menyalurkan mayoritas kreditnya ke sektor UKM dengan bunga kredit yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan bank umum. Sehingga otomatis dana simpanan di BPR akan mendapatkan bunga yang lebih tinggi pula.
Jawaban: Bank umum lebih menguntungkan karena fasilitasnya lebih lengkap dan lebih canggih daripada BPR. Penjelasan: Bank umum adalah bank yang kegiatannya menghimpun dana dan menyalurkan dana serta melakukan lalu lintas pembayaran.
Salah satu tugas bank universal adalah memastikan bahwa ada pemanfaatan yang optimal dari semua sumber daya atau nasabah yang mereka miliki. Bank jenis ini menjalankan usahanya dengan mengevaluasi kemampuan nasabah dalam mengambil risiko.
Jika kamu sedang dalam keadaan terdesak sangat membutuhkan uang, kamu dapat menggadaikan sertifikat rumah kamu di Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Bank Perkreditan Rakyat (BPR) merupakan solusi cepat untuk kamu yang sangat membutuhkan dana cepat.
2. BPR sebagaimana dimaksud pada angka 1 wajib memenuhi modal inti minimum sebesar Rp6.000.000.000,00 (enam miliar rupiah) paling lambat pada tanggal 31 Desember 2024.
Oleh karena itu, tidaklah salah bahwa BPR selalu mengutamakan perekonomian rakyat kecil dan menjadi penyelamat perekonomian Indonesia. Lagi-lagi karena tujuannya adalah untuk menolong pemodalan usaha mikro dan kecil menengah (UMKM), maka pencairan dananya dipercepat yaitu hanya sekitar 2 hingga 3 hari kerja.
Mengapa Proses Pengajuan Kredit di BPR Lebih Mudah? Dalam penyaluran kredit kepada masyarakat, BPR menggunakan prinsip 3T, yaitu Tepat Waktu, Tepat Jumlah dan Tepat Sasaran. Oleh karena itu, proses pemberian kredit di BPR relatif cepat dengan persyaratan yang lebih sederhana dan sangat mengerti kebutuhan Nasabah.
Menurut Tedy, simpanan deposito di BPR bisa menjadi pilihan yang aman untuk berinvestasi. “BPR sebagai peserta penjaminan dari LPS, sehingga soal keamanan dana masyarakat yang disimpan dalam bentuk deposito di BPR juga sudah dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS),” kata Tedy.