PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau Pelindo adalah Badan Usaha Milik Negara di bidang jasa kepelabuhanan, yang merupakan operator pelabuhan terbesar di Indonesia.
Daftar Isi
Pelindo merupakan perusahaan hasil integrasi dari empat (4) BUMN pelabuhan yaitu PT Pelindo I (Persero), PT Pelindo II (Persero), PT Pelindo III (Persero) dan PT Pelindo IV (Persero) yang resmi berdiri pada tanggal 1 Oktober 2021.
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau Pelindo I adalah mantan Badan Usaha Milik Negara Indonesia yang bergerak di bidang jasa kepelabuhanan di Indonesia. Dulu Pelindo 1 mengelola 16 cabang pelabuhan di provinsi Aceh, Sumatra Utara, Riau, dan Kepulauan Riau.
PT Pelabuhan Indonesia (Persero) (disingkat Pelindo) adalah sebuah badan usaha milik negara Indonesia yang bergerak di bidang logistik, terutama pengelolaan dan pengembangan pelabuhan. Saat ini, perusahaan ini mengoperasikan 94 Pelabuhan yang terletak di 32 Provinsi Indonesia.
1. Pelabuhan Tanjung Priok. Pelabuhan ini terletak di Jakarta Utara. Memiliki luas 929,55 hektar dengan kapasitas 11,5 juta twenty-foot equivalent units (TEUs).
Penandatanganan Akta Penggabungan dilakukan oleh Direktur Utama Pelindo I Prasetyo, Direktur Utama Pelindo II, Arif Suhartono, Direktur Utama Pelindo III, Boy Robyanto, dan Direktur Pelindo IV, Prasetyadi.
Surabaya (13/4) – Pandu merupakan garda terdepan Pelindo III dalam hal pelayanan kapal, dimana pada saat kapal masuk di perairan pelabuhan maka disitulah kapal akan disambut oleh petugas pandu yang siap memberikan pelayanan pemanduan maupun penundaan kapal yang akan sandar di dermaga.
PT Pelabuhan Indonesia III atau disingkat Pelindo III adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang jasa kepelabuhanan.
Pelindo menjalankan pelayanan terpadu dalam menangani layanan barang, menggunakan fasilitas : Dermaga: Bangunan yang dirancang khusus pada suatu pelabuhan yang digunakan atau tempat kapal untuk ditambatkan atau merapat untuk melakukan kegiatan bongkar muat barang dan penumpang kapal.
Pelindo Champion Scholarship diberikan dalam bentuk bantuan biaya pendidikan untuk mahasiswa semester 5 atau 7 dengan IPK minimal 3,00 yang telah lulus seleksi.
Dan kini berganti menjadi Pelindo Regional 4 adalah perusahaan yang bergerak di bidang kepelabuhan dan beroperasi di sejumlah cabang yang tersebar mulai dari Kalimantan Timur, Kalimantan Utara,, Sulawesi, Gorontalo, Maluku, Ambon, Ternate, hingga Papua dan Papua Barat.
Lalu, PT Energi Pelabuhan Indonesia, PT Equiport Inti Indonesia, PT Jasa Peralatan Pelabuhan Indonesia, PT Pelindo Marine Service, PT Pengerukan Indonesia dan PT Jasa Armada Indonesia Tbk. akan bergabung dalam sub-holding PT Pelindo Jasa Maritim.
PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dengan kepemilikan saham seluruhnya—atau 100,00%—oleh Negara Republik Indonesia melalui Pemerintah Republik Indonesia/Kementerian BUMN.
PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dengan kepemilikan saham seluruhnya—atau 100,00%—oleh Negara Republik Indonesia melalui Pemerintah Republik Indonesia/Kementerian BUMN.
Ada empat alasan umum mengapa Pelabuhan Indonesia perlu dilakukan merger, diantaranya adalah diversifikasi, integrasi horizontal, meningkatkan akses untuk pasar global, teknologi, dan sumber daya lainnya, serta meraih efisiensi dalam operasional, meningkatkan inovasi, dan saling berbagi sumber daya.
Terjadinya sengketa antara PPID PT. Pelindo II Padang dengan pemohon disebabkan oleh pemohon mempertanyakan mengenai laporan keuangan realisasi pelaksanaan anggaran CSR (Corporate Social Responsibility)/tanggung jawab sosial perusahaan periode tahun 2016-2020.
Melansir dari situs investmentmonitor.ai, Pelabuhan Shanghai di Tiongkok menempati urutan puncak sebagai pelabuhan tersibuk di dunia pada 2020. Lalu lintas peti kemas di pelabuhan ini mencapai 43,5 juta TEUs (twenty-foot equivalent unit).